MASIGNCLEAN101

Fitrahnya Hati Untuk Kekasihku

11/11/2012

Tahukah kamu bahwa langit dan bumi adalah refleksi dari manusia? Jikalau untuk langit ada ketinggian, maka bagi manusia dengan berdiri tegak. Jika di langit ada matahari dan rembulan, maka bagi manusia ada kedua mata. Jika di langit terdapat bintang-bintang, maka bagi manusia ada gigi-gigi. Jika di langit ada titik air, maka manusia memiliki air mata. Jika di langit ada petir, maka bagi manusia memiliki bersin.

Jika di bumi ada kerendahan, maka manusia diam dan tenang. Jika di bumi ada sungai, maka bagi manusia ada urat dan rambut yang terus tumbuh.

Jika di langit terdapat ‘Arsy maka cita-cita seorang mukmin lebih agung daripadanya. Jika di langit ada surga, maka di dalam diri seorang mukmin terdapat hati yang lebih terhias daripada surga. Karena sesungguhnya surga adalah tempat bersenang, sementara hati adalah tempat kemakrifatan. Penjaga surga adalah malaikat Ridwan, sedang peneman hati adalah Ar-Rahman.



Tahukah kamu bahwa pa yang paling diinginkan Allah dari manusia untuk dijaga? Allah meminta kita menjaga sesuatu yang lebih agung dari ‘Arsy serta lebih luas dari Kursi. Lebih baik dari surga, dan lebih terhias dari malaikat-malaikat, yaitu hati. Karena seorang mukmin buminya adalah Makrifat, langitnya adalah Iman, mataharinya adalah Syauq (kerinduan), bulannya adalah bah (kecintaan), bintang-bintangnya adalah gagasan-gagasan. Tanahnya adalah cita-cita, dindingnya adalah keyakinan, awannya adalah akal, hujannya adalah Rahmat, pohon-pohonnya adalah Taat, buah-buahnya adalah Hikmah.

Sesungguhnya hati mempunyai empat rukun, yaitu rukun sabar, rukun tawakal, rukun yakin, dan yang terakhir rukun kebesaran. Di dalam hati juga terdapat empat pintu, yaitu pintu ilmu, pintu kasih sayang, pintu ridha, serta pintu sabar. Kunci dari semua itu adalah pikiran, dan ketahuilah semua itu ada pada hati.


“Katakan pada hatimu jika sedang menginginkan hawa nafsu”

“Apa yang dicinta kecuali untuk kekasih yang pertama”

Kekasih pertama ialah Allah, Dzat yang paling tepat (kekal sampai akhir),dikala jelas atau tersimpan. Lalu cinta berpindah kepada Ibu, lalu Bapak, lalu pasangan (istri atau suami), lalu anak-anak dan harta. Maka jika kamu mati terputuslah hati dari mencintai mereka, dan hati mereka pun akan putus dari yang mencintaimu. Maka ketika itu hanyalah Allah, cinta pertama dan terakhirmu. Kamu hanya akan mencintai Allah di hari pertimbangan, semua yang dicintai akan kembali padamu, namun Allah adalah asal cintamu. Maka kembalilah kepada Allah sehingga Allah akan memuliakan kepadamu kemuliaan kekasih.

Seperti Allah berfirman dalam Surat Al-Fajr: 27-28 “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya”.

Maka seperti itulah Allah, kekasih abadi kita menginginkan kita menjaga hati dengan apa yang difirmakannya. Sesungguhnya tiada satupun yang bisa menggantikan kedudukan Allah sebagai kekasih pertama dan terakhir kita. Maka jika kita menginginkan untuk mencintai sesuatu, maka cintailah Allah terlebih dahulu, sesungguhnya Allah adalah kekasih yang baik di awal dan baik di akhir. Juga kekasih yang baik untuk zhahirmu, juga batinmu.

Posted By: Iin
Sumber: Iin. 2012. “Fitrahnya Hati untuk Kekasihku”. Janna. Edisi 18: 81.
FOSEI UNSOED

Akun Official KSEI FOSEI Universitas Jenderal Soedirman