MASIGNCLEAN101

Notulensi SEC Intermediate - Ekonomi Makro Islam

5/02/2021

 NOTULENSI SEC INTERMEDIATE
“EKONOMI MAKRO SYARIAH”

Jum’at, 30 April 2021

Ukhtina Arwi Istiqomah


Sistem Ekonomi terbagi menjadi :
   
Sistem Ekonomi Islam   

Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem Ekonomi Kapitalis

Usaha yang bertujuan menciptakan kesejahteraan manusia melalui alokasi sumber daya yang langka sesuai denga maqashid atau tuntunan Al-Qur’an dan Al-hadits
   
Memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap individu dalam   kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah   
   
Memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang dalam melaksanakan   kegiatan perekonomian tanpa campur tangan pemerintah   

Perbedaaan Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis, Islam

   
Konsep   
   
Kapitalis   
   
Sosialis   
   
Islam   
   
Sumber   kekayaan   
   
Sumber kekayaan sangat langka   
   
Sumber kekayaan sangat langka   
   
Sumber kekayaan alam semesta dari Allah SWT   
   
Kepemilikan   
   
Setiap pribadi dibebaskan untuk memiliki   semua kekayaan yang diperolehnya   
   
Sumber kekayaan di dapat dari pemberdayaan   tenaga kerja   
   
Sumber kekayaan yang kita miliki adalah   titipan dari Allah SWT   
   
Tujuan   gaya hidup perorangan   
   
Kepuasan pribadi   
   
Kesetaraan penghasilan di antara kaum buruh   
   
Untuk mencapai kemakmuran (Al-Falah), di   dunia dan di akhirat   


A. Ilmu Ekonomi

Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan pemanfaatan sumber-sumber produktif yang langka untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa serta mendistribusikannya untuk dikonsumsi. Ekonomi berhubungan dengan perilaku manusia yang didasarkan pada landasan dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar acuan – (Samuelson) 

Ilmu Ekonomi terdiri dari 2 yaitu:
  1. Ekonomi Makro : ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan/agregate
  2. Ekonomi Mikro : ilmu ekonomi yang mempelajari tentang cakupan lebih kecil daripada ilmu ekonomi makro

B. Tiga Variabel Makroekonomi : 

  1. Pendapatan Nasional => Pertumbuhan Ekonomi
  2. Tingkat Inflasi => Stabilitas Ekonomi
  3. Tingkat Pengangguran => Distribusi Pendapatan

1. Pendapatan Nasional

a. Pengertian Pendapatan Nasional 
adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya satu tahun.

b. Pelaku Ekonomi ada 5 Sektor :
  • RTK (Rumah Tangga Konsumsi)
  • RTP (Rumah Tangga Produksi)
  • Pemerintah
  • Lembaga Keuangan
  • Masyarakat Luar Negeri

c. Perhitungan Pendapatan Nasional :
- Pendekatan Pendapatan : jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh rumah tangga konsumsi dalam satu periode tertentu
Y = r + w + i + p 
*Keterangan :
Y : Pendapatan Nasional
r : sewa
w : upah
i : bunga
p : laba
- Pendekatan Produksi : jumlah seluruh nilai produksi yang dihasilkan suatu negara
- Pendekatan Pengeluaran : jumlah keseluruhan pengeluaran yang dikeluarkan oleh pelaku ekonomi dalam satu periode tertentu

Y = C + I + G + (X-M)
*Keterangan :
C : Konsumsi
I : Investasi
G : Pengeluaran Pemerintah
X : Ekspor
M : Impor

d. Pendapatan Nasional menurut Konsep Islam : bahwa sistem ekonomi Islam menggunakan parameter falah kesejahteraan hakiki yang memasukkan komponen rohaniah) kesejahteraan ekonomi dan sosial
Seperti :
Y = C + S
Y-Z = C+ S

2. Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga secara umum dan terus menerus. Inflasi diukur dengan menggunakan IHK (Indeks Harga Konsumen)

Menurut Taqiyuddin Ahmad ibn al-Maqrizi, inflasi disebabkan oleh 2 macam jenis :
  1. Natural Inflation : disebabkan oleh sebab alamiah yang tidak ada seorangpun yang dapat mencegahnya. Dalam hal ini disebabkan oleh kenaikan permintaan atau penurunan penawaran.
  2. Human Error Inflation : disebabkan karena korupsi, administrasi yang buruk, dan lain-lain

Akibat inflasi dalam perspektif Islam : Menimbulkan gangguan pada fungsi uang, turunnya Margina Propensity to Saving (MPS), mengarahkan investasi non-produktif yaitu penumpukan kekayaan dengan mengorbankan investasi produktif, seperti pertanian, perdagangan, dan lain-lain 

3. Pengangguran 

Adalah orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari dalam seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Ada beberapa jenis pengangguran :
  1. Pengangguran Siklikal : pengangguran yang disebabkan karena gelombang konjungtur dari perekonomian
  2. Pengangguran Terselubung : pengangguran yang disebabkan karen ketidakcocokan antara pekerjaan yang ada dengan keahlian yang dimiliki
  3. Pengangguran Friksional : pengangguran yang disebabkan karena adanya kesulitan dalam mempertemukan pencari kerja dengan lapangan kerja
  4. Pengangguran Struktural : pengangguran yang disebabkan karena perubahan struktur ekonomi

C. Kebijakan Makro Ekonomi

  • Kebijakan Fiskal : kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi stabilitas ekonomi pada suatu negara
  • Kebijakan Moneter : kebijakan yang dilakukan bank sentral dalam rangka menjaga perekonomian yang stabil
  • Kebijakan Ekspansif / easy money policy : kebijakan ekonomi ekspansif yang bertujuan untuk menambah jumlah uang yang beredar
  • Kebijakan Kontraktif / tigh money policy : kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar

Instrumen Kebijakan Moneter :
  1. Operasi Pasar Terbuka 
  2. Kebijakan Diskonto
  3. Rasio Cadangan Wajib Minimum
  4. Imbauan Moral

D. Kebijakan Makro Ekonomi Zaman Rasulullah SAW

1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal memegang peranan penting dalam sistem ekonomi islam, karena adanya larangan riba dan kewajiban zakat. Otoritas berada di tangan Baitul Mal merupakan institusi kewenangan milik pemerintah yang bertanggung jawab dalam menangani bea cukai dan berfungsi mengurus perbelanjaan pemerintah serta penagihan zakat untuk orang awam


Penerimaan dan Pengeluaran Fiskal (APBN)


PENERIMAAN
PENGELUARAN

Jenis Regulasi

Zakat

Kebutuhan Dasar

Kharaj

Kesejahteraan Sosial

Jizyah

Pendidikan dan Penelitian

Ushur

Infrastruktur (publik)

Jenis Sukarela
Infak-Shodaqoh
Wakaf

Hibah


Jenis Kondisional

Khums (pajak barang temuan)


Pajak (Nawaib)


Keuntungan BUMN (Fay’)


Lain-lain


2. Kebijakan Moneter

Dalam ekonomi islam tidak ada sistem bunga, sehingga bank sentrak tidak dapat menerapkan kebijakan politik diskonto (discount rate)

Menurut Muhammad Anwar, bahwa bank sentral adalah konsep yang tidak islami karena pengeluatan flat money secara langsung menimbulkan seignorage (pendapatan yang diterima karena mencetak uang). Dalam konteks pemerintahan islam yang ideal, peran bank sentral digantikan baitul maal dan hisbah



FOSEI UNSOED

Akun Official KSEI FOSEI Universitas Jenderal Soedirman