MASIGNCLEAN101

GRES

11/17/2013

Tingginya minat masyarakat terhadap portofolio keuangan syariah tak terlepas dari basis penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Inilah yang menjadi landasan berdirinya Gerakan Ekonomi Syariah (Gres).

Berlangsung di lapangan Monas, program kampanye ekonomi syariah secara massif ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo.

Dihadiri pula jajaran Deputi Gubernur BI, Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, serta didukung oleh hampir puluhan bank-bank syariah seperti Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, bank BCA, BTPN, Bank Mualamat, Bank Permata Syariah, Bank Danamon Syariah, Bank BJB Syariah, Bank Mega Syariah, Bank BII Syariah, Bank CIMB Niaga Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Sinarmas Syariah, serta bank dan asosiasi syariah lainnya.

Dalam sambutannya, SBY mengatakan acara ini sebagai hari bersejarah karena diawal bulan Muharam 1435 H dicanangkan Gres sebuah niat yang mulia dan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang merata untuk ke depannya. Presiden menuturkan, pemerintah akan mengoptimalkan ekonomi syariah di berbagai sektor, antara lain sektor perdagangan, asuransi, perbankan dan sebagainya supaya tercipta ekonomi yang adil dan merata.

"Kita memasuki sejarah baru karena Gerakan Ekonomi Syariah (Gres) perlu mendapat dukungan semua pihak dan memprioritaskan ekonomi syariah dalam pembangunan, seperti di bidang makanan, fashion, dan lainnya. Gerakan ini juga bisa menjadi agenda nasional," ucapnya.

Pemerintah ingin berperan lebih aktif dalam pengembangan ekonomi syariah yang mampu menciptakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang tangguh serta mampu memberikan kesejahteraan bersama.

"Kita harus membangun budaya berbagi, karena prinsip ekonomi syariah adalah bagi hasil yang sudah berjalan sejak dulu melalui zakat, amal dan sebagainya," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Gres, menurut Agus, merupakan strategi baik karena luasnya wilayah Indonesia dengan basis penduduk yang sebagian besar beragama Islam sehingga ini harus menjadi gerakan nasional.

Dirinya mendukung penuh pecanangan Gres guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara merata. Dan meminta agar pimpinan lembaga terkait terus mendorong perkembangan ekonomi syariah. Menurutnya, pertumbuhan dan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia didorong oleh komunitasnya. Hal ini berbeda dengan negara-negara lain.

"Gres ini didukung oleh 14 asosiasi yang mendorong pergerakan ekonomi syariah. Sedangkan di negara lain, pemerintah yang lebih mendorong pengembangan ekonomi syariah. Jadi Gres ini harus terus berjalan di Indonesia," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah, Halim Alamsyah, dilatar belakangi oleh penggiat ekonomi syariah untuk mengembangkan sistem keuangan syariah, seperti perbankan, asuransi, pembiayaan, reksa dana, pasar modal syariah dan sebagainya. Ekonomi syariah juga telah merambah sektor riil seperti pariwisata dan hotel syariah.

"Tapi masih perlu sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ekonomi syariah supaya bisa menjadi gaya hidup mereka. Maka kami akan menyosialisasikan 24 kota, termasuk 16 provinsi di Indonesia," tandas dia

Source: www.bisnis.liputan6.com | www.economy.okezone.com
FOSEI UNSOED

Akun Official KSEI FOSEI Universitas Jenderal Soedirman