MASIGNCLEAN101

NILAI RUPIAH MELEMAH! BAGAIMANA EKONOMI ISLAM MEMANDANG HAL INI? Ditulis Oleh : Media Departement

10/17/2018
Nilai mata uang suatu negara saat ini sangat bergantung pada pergerakan Dollar. Untuk saat ini nilai mata uang Rupiah terhadap Dollar mencapai angka Rp. 14.903,-. Ada beberapa latar belakang yang menjadikan nilai Rupiah melemah. Faktor yang menyebabkan Rupiah melemah bisa oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal dapat berupa suku bunga, inflasi, dan neraca perdagangan.
Faktor eksternal yang pertama, Tappering off yang dilakukan oleh The Fed ialah memberikan stimulus ketika Amerika krisis pada tahun 2008 agar Dollar AS yang ada di luar sana ditarik oleh Amerika(Karena Amerika mempunyai hutang yang banyak dengan tidak adanya underlying asset maka ia membutuhkan Dollar yang banyak untuk membayar hutang), dengan kata lain dollar yang ada diluar AS pulang kampung kembali ke AS. Ketika Dollar ditarik, maka otomatis Dollar akan langka dan jadilah, kebutuhan akan Dollar semakin menguat. Karena Dollar adalah currency internasional, maka semua bagian butuh bertransaksi dengan currency Dollar. Kedua, Bank Sentral Eropa dan Jepang menurunkan currency uang mereka, untuk menaikkan daya saing negara mereka terhadap negara lain. Ini agar neraca perdagangan negara mereka bisa menyaingi Amerika. Ketiga, defisit neraca transaksi berjalan yaitu terjadi ketika impor lebih besar nilainya daripada ekspor. Kita tahu bahwa Indonesia terkenal ekspor dalam bentuk barang jadinya hanya berupa mebel atau batik. Kita lebih banyak mengimpor barang jadi, sehingga terjadilah defisit.Dari latar belakang tersebut, kita perlu tau bagaimana ekonomi islam memandang hal ini. Hadist Rasulullah diriwayatkan oleh ibnu said al-khudri bahwa rasulullah SAW bersabda “emas hendaklah dibayar dengan emas, perak dengan perak, gandum dan gandum, tepung dengan tepung, kurma dengan kurma, garam dengan garam bayaran harus dari tangan ke tangan. Barang siapa memberi tambahan atau meminta tambahan, sesungguhnya ia telah berurusan dengan riba, penerima dan pemberi sama-sama bersalah.” (HR. Muslim no 29, dalam kitab al masaqqah). Dan ketika jenis dan jumlahnya berbeda boleh kamu menjualnya sekehendak kalian. Contoh 1 kantong kurma = 1 kantong anggur. Tapi ada 2 kantong kurma ditukar dengan 1 kantong aanggur maka 1 kantong kurmanya lagi boleh dijual.
Amerika menguat hanya karena Dollar sudah beredar sebagai international currency. Dalam islam, dollar itu dinamakan fiat money (kertas yang nilainya tidak sesuai dengan harganya atau tidak dibuat dengan emas).Maka solusinya ialah dengan kembalinya menggunakan dinar dan dirham. Sistem emas dan perak mempunyai kurs yang stabil antar negara. Standar emas-perak akan mengurangi masalah perdagangan internasional akibat ketidakstabilan kurs mata uang. Pasalnya, nilai mata uang negara ditentukan oleh nilai emas dan perak itu sendiri, tidak bergantung pada kekuatan ekonomi dan politik suatu negara. Dengan demikian, pebisnis yang mengandalkan komoditas impor tidak khawatir barang yang diimpor akan menjadi lebih mahal karena mata uang negaranya melemah (depresiasi) atau nilainya diturunkan oleh pemerintah (devaluasi). Pelaku usaha yang melakukan ekspor juga tidak cemas komoditas mereka menjadi lebih mahal di negara lain akibat kurs mata uang mengalami penguatan. Walhasil,, mata uang emas akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dan stabil. Demikianlah solusi Islam atasi merosotnya nilai mata uang sebuah negara, solusi ini merupakan bagian dari sistem Ekonomi Islam, yakni berupa penerapan sistem mata uang emas dan perak dalam konsep negara.

 

FOSEI UNSOED

Akun Official KSEI FOSEI Universitas Jenderal Soedirman