MASIGNCLEAN101

Etika Bisnis Islam - Definisi, Prinsip, dan Ciri-Cirinya

6/29/2021

ETIKA BISNIS ISLAM

SEC INTERMEDIATE 25 Juni 2021

Oleh : Ukhtina Triyana


Sebelum memulai pembahasan etika bisnis islam, sebaiknya kita menyadari bahwa dimana pada pelaksanaan dan penerapan perekonomian hendaknya kita memberikan tanggung jawab dan kewajiban yang seimbang pada kelestarian dan kesetaraan seluruh umat manusia. 

Islam tidak membiarkan begitu saja dengan sesuka hati untuk mencapai tujuan dan keinginannya dengan menghalalkan segala cara seperti melakukan penipuan, kecurangan, sumpah palsu, riba, dsb. Tetapi dalam islam kita diberikan batasan atau garis pemisah antara yang boleh dan tidak boleh, yang benar dan yang salah, yang halal dan haram. Garis pemisah inilah yang dikenal dengan etika. Dalam pandangan sejarah  islam tampak pandangan positif terhadap perdagangan dan peringatan terhadap penyalahgunaan kekayaan yang halal.


Definisi Etika Bisnis Islam :

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.

Etika sendiri mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar salah, baik buruk, dan halal haram. Etika sebenarnya karakter, kebiasaan, atau sekumpulan perilaku moral yang dapat diterima secara luas. Lalu terminologi yang paling dekat dengan pengertian etika dalam islam disebut akhlak. Jadi etika sangat diperlukan karena untuk mencari tau apa yang seharusnya boleh atau tidak boleh kita lakukan.

Bisnis, secara estimologi berarti keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.

Etika Bisnis, berasal dari kata etika dan bisnis. Definisi etika bisnis yaitu pemikiran atau refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan ekonomi dan bisnis. Selain itu dapat dikatakan sebagai standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.

Etika Bisnis Islam, yaitu akhlak baik yang sesuai dengan tuntutan syariat yang dihadirkan pada kegiatan ekonomi dan bisnis. Sesungguhnya dalam hal seluruh pelaksaan kehidupan, sudah diatur oleh agama islam. Pada hakikatnya tujuan penerapan atau syariah dalam ajaran islam dibidang muamalah khususnya pada perilaku bisnis adalah agar terciptanya rizki yang berkah dan mulia.  

Prinsip-Prinsip Etika dalam Islam

Tauhid, La‟ilaha Illa Allah (Tidak ada tuhan selain Allah)

Manusia ada di satu ketetapan yang sama.

Keseimbangan Keadilan, Al-mi‟za‟n (keseimbangan/ moderasi), Al-qist (Keadilan), QS. Al- Syura :17, Al Hadid :25

Kebebasan, Tidak berdasarkan paksaan, QS. Al-Baqarah :256, Al-Kafirun : 5

Tanggung Jawab, Setiap manusia pasti bertanggungjawab atas apa yang ia lakukannya. QS. An- Nisa : 85

Dari keempat elemen nantinya kita harus mengimplementasikannya dalam etika bisnis islam.

Gagasan Imam Al-Ghazali

Etika yang harus disertakan dalam aktivitas bisnis diantaranya :

1. Al-Dunya’ Mazrâtul Akhirah, merupakan salah satu gagasan al-Ghazali yang paling penting mengenai urusan ekonomi dan bisnis ialah bahwasannya segala kerja keras yang dilakukan di dunia ini bukan hanya untuk kehidupan sesaat namun lebih dari tu yaitu kehidupan haqiqi di akhirat kelak. Kegiatan ekonomi seorang muslim meliputi waktu yang lebih luas, dunya dan akhirat. 

2. Kemashlahatan (Kesejahteraan Sosial), Kita perlu memperhatikan masalah moral dalam berbisnis.

3. Jauh dari Perbuatan Riba, hal ini terdapat dalam beberapa surat dalam Al-Quran diantaranya QS. Ar- Rum : 39, Al- Baqarah : 278-279, Ali Imron :130, An- Nisa : 160-161. 

Etika Bisnis Rasulullah SAW

1. Kejujuran

Kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan bisnis, Rasul sangat intens menganjurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis. Rasulullah SAW bersabda

"Tidak dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya,“ (H.R. Al Quzwani)

2. Menolong

Tidak hanya sekedar mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, tetapi juga berorientasi kepada sikap ta’awun (menolong orang lain).

3. Tidak Boleh Menipu

Dalam perdagangan, timbangan yang benar dan tepat harus benar-benar diutamakan.

4. Tidak Menjelekkan Bisnis Orang Lain

Kita tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain terutama untuk tujuan agar orang lain membeli kepada kita. Rasulullah SAW bersabda "Janganlah seseorang di antara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain”. (H.R. Muttafaq ‘alaih).

5. Tidak Menimbun Barang

Istilah lainnya adalah ihtikar artinya menimbun barang dengan tujuan agar harganya suatu saat menjadi naik dan keuntungan besar pun diperoleh. Hal ini tidak diperbolehkan karena barang yang kita timbun kemungkinan akan menyebabkan kelangkaan, padahal barang tersebut sedang sangat dibutuhkan orang-orang, sehingga kita dapat mendzalimi orang lain.

6. Tidak Melakukan Monopoli

Salah satu keburukan sistem ekonomi kapitalis ialah melegitimasi monopoli dan oligopoli.

7. Barang Suci dan Halal

Komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal, bukan barang yang haram.

8. Tanpa Paksaan

Artinya bisnis dilakukan dengan suka rela. Firman Allah SWT "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan bisnis yang berlaku dengan suka-sama suka di antara kamu,“ (QS. An-Nisa :29)

9. Membayar Upah

Ada istilah "Berikanlah upah kepada karyawan, sebelum kering keringatnya." Ini mengindikasikan bahwa pembayaran gaji tidak boleh ditunda-tunda.

10. Bersih dari Riba

Menjauhi bisnis yang berbau riba. Firman Allah SWT "Hai orang-orang yang beriman, tinggalkanlah sisa-sisa riba jika kamu beriman“. (QS. Al-Baqarah: 278)

Etos Kerja Menurut Pandagan Islam

Ada ciri-ciri etos kerja menurut islam diantaranya :

Menghargai waktu, sebagai seorang muslim hendaknya kita tidak boleh menunda-nunda pekerjaan, kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Ikhlas, tidak ada unsur keterpaksaan.

Jujur

Komitmen kuat

Istiqamah

Disiplin dalam kerja

Konsekwen dan berani tantangan

Kreatif

Percaya diri dan ulet  

Bertanggung jawab 

Pentingnya Etika Bisnis Islam dalam Era E-Commerce

Berkembangnya teknologi saat ini berdampak pada berkembangnya kegiatan bisnis. Misalnya seperti semakin banyak munculnya E-Commerce. Selain berdampak positif ada juga dampak negatif seperti, menurunnya moralitas dalam praktek bisnis, munculnya praktek bisnis manipulatif, unfairness, dll. Biasanya ini disebabkan karena makin banyaknya pesain bisnis di era digital seperti ini. Dalam konteks ini, etika hadir sebagai instrumen untuk mengembalikan aktivitas bisnis manusia pada fundamental tujuan manusia yaitu kebahagiaan. Bisnis harusnya memberi kebahagiaan, dan kesejahteraan bagi pelaku-pelakunya. Etika bisnis islam penting untuk saat ini, karena dapat memberi solusi bagi permasalahan yang ada. Etika bisnis islam dilandasi oleh Al-Quran dan As-Sunnah.

SESI TANYA JAWAB

Pertanyaan 1

Bagaimana jika kita sebagai pebisnis bidang desain yang menggunakan sebuah aplikasi bajakan agar lebih memudahkan kita. Karena kita tidak dapat membeli aplikasi yang original akibat kendala keuangan ?

Jawaban 1

Jika berkaca pada etika bisnis islam dimana tujuan kita adalah untuk mencari ridho dari Allah, alangkah lebih baik kita meninggalkan aplikasi tersebut. Dan mungkin dapat mencoba dengan jenis aplikasi yang lain.

Pertanyaan 2

Jika kita berjualan lalu kita membeli stok banyak, dan dijual dengan harga normal. Namun suatu hari ternyata terjadi inflasi yang tak terduga yang menyebabkan harga barang- barang naik. Dan kita ikut menaikkan barang tersebut dalam penjualannya. Apakah itu diperbolehkan atau tidak?

Jawaban 2

Diperbolehkan. Karena itu bukan termasuk ihtikar, bahkan kita tidak ada niatan untuk menimbun. 

FOSEI UNSOED

Akun Official KSEI FOSEI Universitas Jenderal Soedirman