Sejarah dan Konsep Dasar Akuntansi Syariah
Sejarah Akuntansi Syariah
Lucas Pacioli dikenal sebagai “Bapak Akuntansi Syariah”. Namun sebenarnya akuntansi sudah dikenal sejak zaman Islam. Ketika zaman Umar bin Khattab sudah ada Baitul mal dengan pencatatan keuangan
lalu pada dinasti Abbasiyah masa Walid bin Abdul Malik juga sudah ada jurnal-jurnal keuangan seperti jurnal pengeluaran (jaridah annafakat), jurnal dana (jaridah maal) dan jurnal dana sitaan (jaridah Al musadarin).
Selain itu, ada manuskrip milik Abdullah bin Muhammad bin jatah Al mazindarani yang berjudul “Risalah Falakiyah kitab As siyaqat” yang telah ditulis 131 tahun sebelum bukunya Lucas Pacioli yaitu “Summa the Aritmatica” pada tahun 1494 yang berisi tentang pembukuan dan menggagas tentang Double Entry System.
Pengaruh Islam terhadap perkembangan Akuntansi
- Dalil: Q.S Al Baqarah:282 menyebutkan bahwa mencatat transaksi tidak tunai harus dengan disertakan saksi.
- Umat Islam peduli pada pencatatan, kemudian mendorong adanya partnership.
- Perintah zakat muncul membuat laporan keuangan Baitul Mal secara periodik.
- Mengklasifikasikan harta serta membayarkan zakat jika telah memenuhi nishab dan haul. Sehingga dibutuhkan laporan keuangan untuk transparansi.
- Peran Akuntansi menjadi penting dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kekayaan Pemerintah dan pedagang.
- Perkembangan akuntansi mulai terus berlanjut, sampai ada yang dinamakan buku besar saat daulah abbasiyah.
- Laporan akuntansi disebut Al khitmah, laporan laba rugi disebut Al khitmah Al Jamilah, dan ada penggolongan utang yang collectable dan uncollectable.
Pengertian Akuntansi Syariah
Akuntansi adalah proses identifikasi transaksi, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran sehingga dihasilkan informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan Pengertian Sariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Allah untuk dipatuhi manusia dalam menjalani hidupnya di dunia. Sehingga Akuntansi Syariah adalah akuntansi atas transaksi yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Allah (maslahah).
Perbedaan Akuntansi Syariah dan Akuntansi Konvensional
Asas transaksi syariah
- Ukhuwah (persaudaraan) sehingga akan saling mengenal (ta’aruf), saling memahami (tafahum), saling tolong-menolong (ta’awun), Takaful, dan tahaluf.
- ‘Adalah (keadilan) melarang unsur riba, dzalim, judi, gharar, haram.
- Maslahah (kemaslahatan) halal dan thayyib.
- Tawazun (keseimbangan)
- Syumuliyah (Universialisme)
Karakteristik Transaksi Syariah
- Prinsip saling ridho
- Prinsip kebebasan sepanjang halal dan thayyib
- Uang sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai
- Uang sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai
- Tidak ada unsur riba, kedzaliman, maisir, gharar, haram, dan kolusi
- Bukan time value of money
- Tidak ada distorsi harga.
Laporan keuangan
Menurut PSAK No. 101 tentang laporan keuangan akuntansi syariah, meliputi:
- Laporan Laba rugi
- Laporan Perubahan ekuitas
- Laporan Posisi keuangan
- Laporan Arus kas
- Laporan sumber dan penyaluran dana zakat
- Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
- Catatan atas laporan keuangan
Asumsi Dasar
- Dasar Akrual (Basic acrual)
Yaitu asumsi dasar di mana tansaksi diakui pada saat kejadian.
- Kelangsungan usaha (Goong concern)
Yaitu asumsi dasar dengan menganggap tidak berkeinginan untuk melikuidasi.
comment 0 Comment
more_vert