MASIGNCLEAN101

Go Green Sudah, Liburan di Green Canyon Sudah, Investasi di Green Sukuk Sudah Belum ?

4/12/2020

GO GREEN SUDAH, LIBURAN DI GREEN CANYON SUDAH, INVESTASI DI GREEN SUKUK SUDAH BELUM ?

Oleh: Departemen General Event


Berbicara tentang investasi sepertinya sudah tidak asing lagi, dari yang tua sampai muda, ataupun generasi baby boomer sampai milenial yang sudah aware akan perencanaan keuangan masa depan pun mengetahuinya. Selain itu, berbagai jenis investasi telah bursa efek sediakan, dan kita bebas untuk memilih produk konvensional maupun syariah sesuai lifestyle kita tentunya. Lifestyle dengan produk syariah saat ini sedang digandrungi, khusunya oleh kalangan millenial.

Seperti misalnya di Daerah Istimewa Yogyakarta peminat investasi syariah pada 2018 mencapai 40% dari total 36.662 investor. Sedangkan, di Indonesia sendiri tahun 2020 ini tercatat per Januari, investor syariah sebanyak 70.132 atau meningkat 2,2 persen dari akhir 2019 sebesar 68.599 investor.

Peningkatan ini didukung oleh gencar nya pengedukasian dari berbagai pihak-pihak yang terlibat lewat pengadaan booth pembukaan rekening seperti saat diadakannya Sekolah Pasar Modal Syariah, pengadaan Galeri Investasi di beberapa kampus dan pasar tradisional seperti di DIY, Halal Club Jogja oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bersama MES DIY, Jogja Halal Fest, Green Sukuk Investor Day, Shari’a Investment Week, Shari’a Investor Forum dan acara-acara lainnya.

Hal ini bisa kita lihat ketika diadakannya pengedukasian yang dilakukan di pondok pesantren di DIY yang mendapatkan respon yang positif, dibuktikan dengan banyak dari kalangan pondok yang akhirnya menjadi investor.Selanjutnya, di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri, peminat paling banyak produk investasi syariah adalah reksadana syariah dan sukuk. Bagaimana tidak, produk investasi syariah ini cenderung low risk atau cocok bagi tipe orang penghindar risiko (risk averse) sehingga banyak diminati khususnya oleh kalangan millenial. Selain itu, produk seperti sukuk misalnya menyajikan berbagai jenis pilihan bagi investor salah satunya yaitu Green Sukuk.

Green Sukuk Ritel (ST006) merupakan green sukuk ritel pertama di dunia. Sukuk Tabungan merupakan instrumen surat utang negara syariah yang bisa dibeli untuk investasi. Adapun imbal hasil yang diterima oleh investor sebesar 6,75% sementara jatuh tempo 10 November 2021. Memiliki tenor 2 tahun, Green Sukuk ini memiliki biaya pajak sebesar 15%.

Adapun 9 sektor yang layak menjadi investasi yaitu pertama energi terbarukan, sektor yang mendukung ketahanan terhadap perubahan iklim bagi daerah yang rawan, transportasi berkelanjutan, pariwisata hijau, energi berbasis sampah, pertanian berkelanjutan, efisiensi energi, pengolahan sumber daya alam berkelanjutan dan bangunan hijau.

Melalui penerbitan Green Sukuk Ritel seri ST006, Pemerintah akan membiayai proyek ramah lingkungan di lima sektor yakni
  1. Energi yang terjangkau dan bersih
  2. Pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi
  3. Inovasi dan infrastruktur industri
  4. Kota dan komunitas yang berkelanjutan, dan
  5. Perubahan iklim. Hal ini diharapkan dapat memitigasi dampak perubahan iklim dan adaptasi atas perubahan iklim yang telah terjadi.


Pemerintah menargetkan bisa kantongi hingga Rp 2 triliun dari penerbitan Green Sukuk Ritel ini. Sebagai salah satu cara dalam menarik minat investor ritel, pemerintah juga telah menurunkan jumlah pembelian menjadi minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Agar penerbitan ST006 ini mencapai target, maka pemerintah pun melakukan upaya penerbitan ST006 secara online dalam rangka:
  1. Untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel
  2. Memperluas basis investor dalam negeri dengan menyediakan alternatif investasi
  3. Mendukung terwujudnya keuangan inklusif serta memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2019
  4. Untuk menjangkau generasi millenial dalam berinvestasi melalui Green Sukuk
  5. Berpartisipasi dalam mendukung pembangunan nasional khususnya untuk green asset


Proses pemesanan pembelian ST006 secara online dilakukan melalui 4 tahap, yaitu registrasi/pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan setelmen dengan mengakses www.kemenkeu.go.id/sukuktabungan atau menghubungi 23 Mitra Distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).

Pembelian sukuk untuk diinvestasikan kepada energi terbarukan atau aset lingkungan hidup sebenarnya sama saja seperti kita mendukung gaya hidup sesuai ajaran-Nya, negara, dan dunia. Sesuai ajaran-Nya melalui pemilihan jenis investasi syariah dan agar tidak meninggalkan pewaris yang lemah, membantu negara melalui pendukungan investasi dalam membiayai proyek-proyek ramah lingkungan, dan membantu dunia melalui keselarasan alokasi investasi pada proyek ramah lingkungan dengan SDG’s.

Karena investasi ini sama dengan kita menanam keberuntungan di masa depan, yang tentunya kita akan mendapat imbalan dan nantinya juga kita bisa menjual nya kembali termasuk besaran pokok investasinya. Hal ini sejalan dengan pentingnya strategi perencanaan kemakmuran yang diajarkan Nabi Yusuf berupa paradigma kemakmuran semesta.

Daftar Pustaka

  • https://economy.okezone.com/read/2018/10/19/278/1966208/minat-investasi-pasar-modal-syariah-merangkak-naik
  • https://republika.co.id/berita/q650zz370/investasi-syariah-meningkat-bei-kantongi-70132-investor


FOSEI UNSOED

Akun Official KSEI FOSEI Universitas Jenderal Soedirman