Wisata Halal di
Indonesia: Antara Gaya Hidup Halal dan Orientasi Ekonomi
Penulis: Muhammad Faesal Fakih
Esai Peserta FORCE 2023
Indonesia
merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Menurut
katadata.co.id jumlah penduduk Muslim di Indonesia mencapai mencapai 240,6 juta
penduduk atau sekitar 90% dari total penduduk Indonesia. Dengan potensi
tersebut. Pariwisata telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia
modern, memungkinkan orang untuk menjelajahi keindahan alam, warisan budaya,
dan pengalaman unik di berbagai belahan dunia. Indonesia dengan segala kekayaan
dan keindahan alamnya menjadi tuan rumah bagi sejumlah destinasi wisata yang
kaya akan budaya, sejarah, dan keindahan alam. Namun, dalam era globalisasi
ini, semakin banyak orang yang menginginkan pengalaman pariwisata yang tidak
hanya memuaskan aspek rekreasi fisik, tetapi juga sejalan dengan nilai-nilai
dan keyakinan agama mereka terutama masyarakat Islam. Inilah yang mendorong
munculnya konsep "Halal Lifestyle" di bidang pariwisata, di mana
pelancong mencari destinasi dan pengalaman yang sesuai dengan prinsip-prinsip
kehalalan dalam Islam.
Wisata
halal merupakan suatu model atau paket layanan tambahan atau peningkatan yang
disajikan dan disediakan untuk memenuhi pengalaman dan keinginan wisatawan
Muslim (Kemenparekraf. 2022). Gaya hidup halal di bidang pariwisata mengacu
pada praktik penyediaan layanan perjalanan dan perhotelan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip Islam dan memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim. Penting untuk
memahami apa itu konsep "Halal Lifestyle." Halal, dalam konteks
pariwisata, merujuk pada segala sesuatu yang diizinkan atau sesuai dengan hukum
Islam. Ini mencakup makanan, minuman, perilaku, dan segala aspek kehidupan
sehari-hari. Pengembangan pariwisata halal melibatkan berbagai aspek, termasuk
akomodasi, tempat makan, dan kegiatan rekreasi, untuk memastikan bahwa mereka mematuhi
pedoman Islam. Salah satu aspek penting dari Halal Lifestyle di pariwisata
adalah makanan halal. Banyak pelancong Muslim yang mengutamakan kehalalan
makanan, dan destinasi pariwisata yang menyediakan pilihan makanan halal akan
menjadi daya tarik tersendiri. Restoran, kafe, dan hotel yang memiliki
sertifikasi halal dapat menarik lebih banyak wisatawan Muslim, memberikan
mereka kepercayaan bahwa mereka dapat menikmati pengalaman kuliner tanpa
melanggar prinsip agama mereka. Ini memberikan dampak positif tidak hanya pada
industri pariwisata tetapi juga pada ekonomi lokal di destinasi tersebut.
Pariwisata halal merupakan salah satu sektor yang mengalami perkembangan pesat
dengan fokus untuk melayani kebutuhan liburan wisatawan Muslim dengan
menyesuaikan gaya liburan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Saat
ini, wisata halal di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan dan
menunjukkan potensi besar untuk pertumbuhan lebih lanjut. Dengan jumlah
penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar industri wisata
Syariah terbesar di dunia. Berdasarkan laporan Global Muslim Travel Index
(GMTI) 2019, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai Wisata Halal Terbaik
di Dunia, mengungguli 130 negara peserta lainnya. Prestasi ini menunjukkan
bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan wisata halal. Bahkan
pengembangan wisata halal di Indonesia telah mendapat pengakuan dunia, dengan
sejumlah penghargaan yang diraih, seperti penghargaan dalam ranah destinasi
wisata halal dunia dan World Halal Tourism Award. Selain itu, pertumbuhan pasar
pariwisata halal Indonesia juga mencapai 18% pada tahun 2018, dengan jumlah
wisatawan muslim mancanegara yang berkunjung ke destinasi wisata halal
prioritas Indonesia mencapai 2,8 juta dengan devisa mencapai lebih dari Rp 40
triliun
Seiring
dengan berkembangnya kesadaran akan kebutuhan akan gaya hidup halal, wisata
halal semakin menjadi sorotan di kalangan wisatawan Muslim. Pertanyaannya,
apakah wisata halal sejatinya menjadi bagian integral dari gaya hidup halal
ataukah lebih bersifat sekadar strategi ekonomi mengingat jumlah penduduk
Muslim yang besar di Indonesia? Tidak dapat dipungkiri bahwa wisata halal juga
memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Dengan jumlah penduduk Muslim yang
mencapai ratusan juta, Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan
Muslim dari dalam dan luar negeri. Dalam konteks ini, pengembangan wisata halal
dapat menjadi instrumen penting dalam memajukan sektor pariwisata Indonesia.
Industri wisata halal tidak hanya mencakup sektor akomodasi dan makanan halal,
tetapi juga sejumlah layanan lainnya seperti pakaian, hiburan, dan
transportasi. Pengembangan infrastruktur yang mendukung wisata halal dapat
menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan lokal, dan
menggerakkan roda perekonomian di wilayah-wilayah tertentu. Peningkatan
kunjungan wisatawan Muslim juga dapat berkontribusi pada promosi budaya dan
kekayaan alam Indonesia di pasar global. Ini menciptakan peluang bagi pelaku
usaha lokal untuk memasarkan produk dan jasa mereka kepada pasar internasional
yang semakin menghargai gaya hidup halal.
Namun,
implementasi konsep Halal Lifestyle dalam pariwisata masih belum sesuai dengan
standar kehalalan yang diharapkan. Kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang
kebutuhan dan harapan pelancong Muslim di kalangan pemangku kepentingan
pariwisata. Selain itu, sertifikasi halal juga menjadi isu krusial. Destinasi
pariwisata, restoran, dan akomodasi perlu memperoleh sertifikasi halal yang
dapat dipercaya untuk menarik lebih banyak pelancong Muslim. Sertifikasi ini
mencakup bukan hanya makanan tetapi juga seluruh rantai pasok pariwisata,
termasuk penginapan, transportasi, dan kegiatan rekreasi. Pelatihan dan edukasi
tentang kebutuhan Halal Lifestyle juga perlu ditingkatkan di kalangan industri
pariwisata untuk memastikan bahwa destinasi dan layanan pariwisata dapat
memenuhi standar kehalalan
Bagi
wisatawan Muslim yang mengadopsi gaya hidup halal, memilih destinasi wisata
yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama mereka menjadi suatu keharusan. Ini
mencakup memilih akomodasi yang menyediakan makanan halal, menawarkan fasilitas
ibadah, dan memastikan bahwa lingkungan sekitar mendukung gaya hidup halal
mereka. Misalnya, tempat-tempat wisata yang memiliki lingkungan yang bersih dan
aman, serta mempromosikan nilai-nilai moral dan etika, dapat menjadi pilihan
yang lebih utama bagi wisatawan Muslim. Wisata halal juga memberikan peluang
bagi para wisatawan Muslim untuk menjalankan ibadah mereka dengan kenyamanan
dan ketenangan. Destinasi yang menyediakan fasilitas seperti masjid, tempat
berdoa, dan lingkungan yang mendukung kegiatan keagamaan dapat menjadi faktor
penentu bagi pemilihan destinasi wisata.
Wisata
halal di Indonesia secara keseluruhan dapat dipandang sebagai perpaduan antara
gaya hidup halal dan manfaat ekonomi. Bagi wisatawan Muslim, memilih destinasi
yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama mereka adalah keputusan yang penting.
Di sisi lain, bagi Indonesia, pengembangan wisata halal memberikan peluang
besar untuk meningkatkan sektor pariwisata dan berkontribusi pada pertumbuhan
ekonomi. Untuk menghadapi tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, industri
pariwisata, dan masyarakat lokal menjadi kunci untuk mengembangkan pariwisata
berbasis Halal. Pemerintah perlu memberikan dukungan kebijakan dan insentif
untuk industri pariwisata yang memperhatikan kebutuhan pelancong Muslim.
Industri pariwisata perlu meningkatkan pemahaman tentang pasar Muslim dan
berinvestasi dalam pelatihan sumber daya manusia untuk meningkatkan layanan
yang ramah Muslim. Masyarakat lokal juga perlu terlibat aktif dalam mendukung
dan mempromosikan pariwisata berbasis Halal di daerah mereka.
Tujuan
akhirnya, Halal Lifestyle di bidang pariwisata bukan hanya merupakan tren yang
berorientasi pada ekonomi semata. Melalui pengembangan infrastruktur dan
layanan yang memperhatikan kebutuhan pelancong Muslim, destinasi dapat
menciptakan pengalaman yang unik dan memuaskan, sambil mempromosikan toleransi
dan pemahaman antarbudaya. Dengan terus berkembangnya kesadaran akan pentingnya
Halal Lifestyle, diharapkan pariwisata dapat menjadi sarana untuk membangun
jembatan antara budaya dan agama, menciptakan dunia pariwisata yang lebih
inklusif dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Aisya,
S., Syamsu, N., & MD, M. (2023). Evaluating the Growth Potential of Halal
Tourism in Palu. Iqtishodia: Jurnal Ekonomi Syariah, 8(2), 40-55.
Faisal, Bais (2020) analisis Pengaruh Religiusitas Dan Pengetahuan Terhadap
Minat Pariwisata Halal Masyarakat Dki Jakarta Serta Tinjauannya Dari Sudut Pandang Islam. Diploma thesis, Universitas YARSI
Katadata.co.id. (2023).
10 Negara dengan Populasi Muslim Terbanyak Dunia
2023, Indonesia
Memimpin!.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/10/19/10-negara-denganpopulasi-muslim-terbanyak-dunia-2023-indonesiamemimpin#:~:text=RISSC%20mencatat%2C%20jumlah%20populasi%20 muslim,62%20juta%20jiwa%20pada%202023.
Diakses pada 23 November 2023.
Kemenparekraf.
(2022). Persiapan Pengembangan Halal Tourism dan MuslimFriendly di Indonesia. https://www.kemenparekraf.go.id/ragampariwisata/persiapan-pengembangan-halal-tourism-dan-muslim-friendlydi-indonesia.
Diakses pada 23 November 2023.
Kemenparekraf. (2023).
potensi Pengembangan Wisata Halal di Indonesia.
https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Potensi-PengembanganWisata-Halal-di-Indonesia.
Diakses pada 23 November 2023.
Kominfo. (2019). 5 Tahun
Kembangkan Pariwisata Halal, Indonesia Akhirnya
Raih Peringkat Pertama Wisata
Halal Dunia 2019.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/18069/5-tahun-kembangkanpariwisata-halal-indonesia-akhirnya-raih-peringkat-pertama-wisata-halaldunia-2019/0/artikel_gpr.
Diakses pada 23 November 2023.
Komite Nasional Ekonomi
dan Keuangan Syariah. (2023). Indonesia Peringkat
Pertama Destinasi Wisata Halal
Terbaik Dunia.
https://kneks.go.id/berita/569/indonesia-peringkat-pertama-destinasiwisata-halal-terbaik-dunia?category=1.
Diakses pada 23 November 2023.
Riadi,
Muclisin. (2023). Wisata Halal (Halal Tourism) - Pengertian, Prinsip, Syarat
dan Kriteria. https://www.kajianpustaka.com/2023/05/wisata-halal-halaltourism.html?m=1[5]%20https://www.liputan6.com/hot/read/5308260/wis
ata-halal-di-indonesia-pengertian-konsep-dan-destinasinya.
Diakses pada 23 November 2023.
comment 0 Comment
more_vert